Terang Dunia 2023 di Atas Langit Jakarta

Permata Hijau Suites Usung Pelita

 

Membicarakan kondisi dunia 2023 pasti tidak terlepas dari efek ekonomi yang bangsa-bangsa capai lewat konferensi tingkat tinggi G20 pada November lalu. Sebagai presidensi G20, Indonesia memiliki tiga agenda prioritas, yaitu arsitektur kesehatan dunia yang lebih kuat, transisi energi, dan transformasi digital. Negara yang tergabung dalam anggota G20 membahas beragam isu yang secara umum dibagi menjadi dua, yakni, jalur keuangan (finance track) dan jalur sherpa (sherpa track).

 

Dari berbagai pembahasan isu dua jalur itulah, lahir kesepakatan seperti terbentuknya pandemic fund yang nilainya terkumpul hingga US$ 1,5 miliar. Selain itu lahir pula inisiasi pembentukan dan operasionalisasi resilient and sustainability trust di bawah International Monetary Fund (IMF) senilai US$ 81,6 miliar untuk membantu negara yang menghadapi krisis. Mekanisme ini adalah kebijakan IMF untuk menawarkan skema Special Drawing Right (SDR) yang dapat digunakan oleh negara yang terdampak krisis. Nilai tersebut berasal dari negara anggota-anggota IMF yang terutama SDR-nya belum digunakan dalam waktu dekat. Kabar baik lainnya dari KTT G20 adalah tercapai pula kesepakatan Energy Transition Mechanism (ETM) yang sangat menguntungkan negeri ini, di mana Indonesia memperoleh komitmen melalui program Just Energy Transition sebesar US$ 20 miliar.

 

Baca Juga: https://permatahijausuites.com/menuju-indonesia-maju-2045/

 

Di sisi lain, menurut perhitungan Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dengan adanya ratusan pertemuan yang terselenggara dari pertemuan tingkat pertama hingga tingkat tinggi, diperkirakan meningkatkan konsumsi domestik dalam negeri hingga Rp 1,7 triliun, penambahan produk domestik bruto (PDB) hingga Rp 7,47 triliun, dan menyerap 33 ribu tenaga kerja di berbagai sektor industri. Semua hal tersebut menggambarkan betapa Indonesia sangat diuntungkan dalam perhelatan G20 tersebut.

 

Keberhasilan serta keuntungan yang diperoleh Indonesia sebagai presidensi G20 bisa menjadi cerminan apa yang terdapat di dalam ekosistem kreatif Permata Hijau Suites.

 

Setidaknya, seminggu sebelum summit digelar, Permata Hijau Suites kembali menegaskan dirinya sebagai ‘Apartemen Segala Bangsa’ dengan bergabungnya tenant asal Tiongkok yang menjadi perwakilan ekspatriat ke-19.

 

Praktis, ekosistem atau miniatur bangsa-bangsa yang tercipta di Permata Hijau Suites menyerupai forum kerja sama multilateral yang terjalin di antara 20 negara anggota G20, yang memiliki kekuatan ekonomi menengah dan tinggi.

 

Permata Hijau Suites - miniatur G20

 

Permata Hijau Suites saat ini dihuni oleh kalangan profesional, diaspora yang berasal dari 14 negara penempatan, hingga kalangan ekspatriat yang berasal dari 19 kebangsaan, di luar Indonesia sebagai tuan rumah. Sebuah ekosistem organik dengan superlink ke 27 negara’. Ekosistem kreatif ini merupakan keunikan dan competitive advantage dari Permata Hijau Suites yang tidak dimiliki oleh hunian lain di Jakarta.

 

Dengan beragamnya kebangsaan tenant, Permata Hijau Suites menawarkan pengalaman jejaring antar-negara, antar-bangsa, antar-industri, dan antar-profesi, yang pada akhirnya semakin memperkuat positioning-nya sebagai hunian ekspatriat muda; where the young expat lives’. Setiap orang dalam komunitas hunian ini berpeluang memperluas koneksi seluas samudera, serta akses terhadap komunitas Internasional yang dengan mudah dijumpai selangkah dari pintu kamar Anda.

 

Permata Hijau Suites hadir dengan standar baru; ‘everybody can live like an expat’ dan tentunya ini menjadi hunian impian semua milenial super.

 

Keberhasilan G20 bukan satunya-satunya pelita yang akan menerangi dunia di tahun 2023. Bagi Indonesia khususnya, peluang emas masih akan berlanjut dalam Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN 2023 yang bertajuk ASEAN Matters: Epicentrum of Growth. Setelah menjadi sorotan dunia dalam perhelatan G20, kali ini kesempatan bagi Indonesia untuk memperkuat hubungan kemitraan, koordinasi, merespons isu-isu krisis dan strategis, serta promosi dalam rangka peningkatan kepentingan dan kesejahteraan negara anggota ASEAN. Tentunya penyelenggaraan ini akan semakin menerangi langit Asia di tahun 2023, di mana Indonesia adalah negara yang akan memegang obor penerang bagi negara-negara di Asia secara umum dan khususnya, di Asia Tenggara. Pendek kata, kini Indonesia menjadi spotlight dunia, semua mata tertuju pada Nusantara yang baru bangun dari tidurnya.

 

Dengan prestasinya, Permata Hijau Suites membawa pelita dan harapan baru bagi pemuda untuk membangun masa depannya dengan lebih pasti. Persis ketika Indonesia berhasil menyalakan pelita terang dunia dalam perhelatan G20 lalu, Permata Hijau Suites pun turut berkontribusi dalam skala yang lebih kecil, khususnya di sektor properti, yaitu dengan menciptakan ekosistem hunian dengan potensi elastic new market berskala internasional.

 

Kualitas ekosistem merupakan standar baru bagi PEMUDA pasca-pandemi dalam menentukan kualitas papan sesuai zaman, di era baru.

 

Kita semua tentu tidak akan pernah lupa sebuah ungkapan politikus asal Amerika Serikat, Adlai Stevenson, yang dialamatkan kepada lawan politiknya, Eleanor Roosevelt, yang pernah termuat dalam New York Times, tahun 1962. Stevenson berkata, “Lebih baik menyalakan lilin daripada mengutuk kegelapan.” Tak salah lagi, Stevenson mengingatkan kita sekali lagi apa yang dunia butuhkan saat ini, sebuah lilin yang menjadi sumber pelita buat setiap langkah PEMUDA ke depan. (PHS/DP)

Get in touch with us: https://www.instagram.com/permatahijau55/