Presenter berita, penyanyi, sekaligus pengusaha Ari Sanjaya masih ingat betul kejadian yang menjadi titik baliknya. Waktu itu, Aris masih duduk di kelas lima sekolah dasar. Aris kerap menemani Sang Papa yang rutin menyaksikan program berita di televisi. Suatu hari siaran berita menyiarkan liputan tentang Setiawan Djodi, musisi Indonesia yang juga seorang pengusaha.
Beberapa minggu kemudian di kelas, guru menanyakan tentang cita-citanya. “Aris kalau udah besar mau jadi apa?” Berita yang terekam dalam memorinya itu membuat Aris spontan menjawab. “Jadi seperti Setiawan Djodi, Bu,” balas Aris pada gurunya itu. Ketika ditanya kenapa Setiawan Djodi, Aris tak paham betul kenapa nama itu yang terucap olehnya. Bahkan ia tidak cukup mengerti isi berita yang ia tonton saat itu.
Belakangan, ketika menengok ke belakang, keberhasilan Setiawan Djodi sebagai musisi sekaligus pengusaha hebat bagai jejak tak kasat mata yang rupanya diikuti Ari Sanjaya sekarang. Serupa panutannya itu, Aris memulai semuanya dari tahun 2005. Saat itu, Aris yang menempuh kuliah Ekonomi Manajemen Perhotelan sedang berada di Bali untuk menjalani training di sebuah hotel bintang lima di Bali. Suatu hari, ia mendapat informasi tentang kompetisi menyanyi yang dihelat televisi swasta di Jakarta. Kompetisi itu menggelar audisi di Bali. Aris memberanikan diri mengikuti audisi itu. Tak dinyana, ia terpilih menjadi perwakilan Bali di ajang kompetisi pencarian bakat tingkat nasional tersebut.
Beberapa tahun setelahnya, Aris kembali ikut serta di ajang pencarian bakat yang diadakan stasiun televisi swasta berbeda. Kala itu, Aris lolos 20 besar, atau hingga babak workshop. Setelah tereleminasi, Aris kemudian dilirik oleh RCTI untuk casting sebuah program acara. Jalan itu mengantarkan Aris ke bakat lainnya selain menyanyi, yaitu menjadi penyiar berita atau presenter televisi. Aris makin mantap dan serius merambah ke dunia televisi dengan tidak sepenuhnya meninggalkan karier sebagai penyanyi. Buktinya, tiga tahun setelah mencoba peruntungan di ajang pencarian bakat itu, sebuah label musik E-Motion yang juga menjadi label tempat musisi seperti Tompi bernaung, Aris sempat meluncurkan album pertamanya. Tepat di tahun 2008, Aris merilis album pertamanya yang bertajuk Biarkanlah Cinta dengan nama panggung Aris. Hadir dengan suara merdunya sebagai penyanyi, juga menghias layar kaca sebagai pembaca acara berita, hanyalah dua dari kesibukan yang tampak dalam radar publik.
Namun, di belakang, tak banyak yang tahu Aris juga adalah seorang pengusaha. Pertama sekali, Aris pernah menjajal bisnis rumah spa di tahun 2005, namun hanya berselang dua tahun, ia hengkang dari usaha itu setelah menjual rumah spanya. Aris merasa usaha tersebut belum terlalu membawa keberuntungan baginya. Aris kemudian banting stir ke bisnis lain yaitu amenities untuk menyupali kebutuhan peralatan dan perlengkapan hotel yang dilakukan sepanjang 2008 hingga 2010. Pada tahun 2010 itulah, bisnis amenities hotel ini membawanya berkenalan dengan seorang desainer interior vila di Bali.
Setelah mengobrol cukup panjang dan saling mengenal satu sama lain, Aris memutuskan bergabung dengan bisnis furnitur yang dijalani koleganya tersebut. Aris mulai menemukan kecocokan dan rasa percayanya terbangun setelah mempelajari bagaimana koleganya itu membangun usaha tersebut. Tak pikir panjang lagi, Aris kemudian bergabung sebagai partner membangun sebuah perusahaan furnitur bernama Ku Casa Home, sebuah merek furnitur lokal yang menjual berbagai furnitur rumah dan kantor. Dari semua perjalanan Aris sebagai pengusaha, menjalankan bisnis furnitur Ku Casa Home termasuk bisnis yang paling lama dijalaninya, terhitung sejak 2010 hingga sekarang. Meski begitu, Aris tak menampik dalam tiga tahun pertama mengurus bisnis Ku Casa Home ada banyak rintangan dan argumentasi dengan rekannya. Terhitung waktu yang cukup lama membangun usaha ini diyakini Aris berkat ketepatannya dalam memilih partner bisnis.
“Pastinya ini karena ada kecocokan. Positioning business-nya membuat kami sama-sama ada kepercayaan,” ujar Aris ketika ditemui Ruby Herman di Permata Hiau Suites beberapa waktu lalu.
Gaya Hidup Sehat
Menjalani begitu banyak peran dalam karier profesionalnya, tak membuat Aris meninggalkan gaya hidup sehat. Aris termasuk orang yang sangat menjaga pola makan. Ia juga tak lupa mengonsumsi suplemen dan vitamin untuk menjaga daya tahan tubuh. Seminggu sekali ia juga rutin berolahraga, paling tidak fitness atau bersepeda. Olahraga yang paling ditekuninya adalah basket. Ada satu tokoh yang sangat diidolakan dan dikagumi Aris dari cabang olahraga basket. Orang itu tak lain mendiang Kobe Bryant, atlet basket NBA, legenda LA Lakers. Aris tak hanya kagum pada kemampuan Kobe Bryant bermain basket. Banyak pelajaran yang ia serap dari idolanya itu. Dari Kobe Bryant, Aris belajar tentang determinasi dan kegigihan.
Ada satu momen dalam perjalanan karier Kobe Bryant yang sangat menginspirasi Aris. Aris menyitir cerita, saat banyak orang meragukan kemenangan Bryant di championship, dan tak akan mampu mempersembahkan gelar untuk Lakers tanpa Shaquile O’Neal, saat keduanya masih tergabung dalam satu tim yang sangat ditakuti lawan. Tapi, Bryant membuktikan kemenangannya tanpa Shaq. Aris mengutip kalimat idolanya itu ketika Bryant mengalami cedera kecil bahkan berat, “Selama saya masih bisa jalan, selama tangan kiri masih berfungsi untuk shoot, I’ll be play, don’t stop me. Itu memotivasi saya melakukan hal yang sama. Makanya saat saya melakukan banyak hal, saya bilang ke diri sendiri, ‘Don’t give up’ ,” ungkap Aris.
Sebagai musisi pernah merilis setidaknya dua album dan sejumlah single bersama ‘Pria’. Sebagai presenter televisi, Aris pernah muncul di stasiun televisi swasta dan membawakan banyak acara populer di televisi, serta berhasil membangun bisnisnya yang sudah berumur satu dekade. Namun, segala kesuksesan itu belum membuat Ari berhenti. Hingga kini, ia terus menanamkan dalam dirinya tentang nilai sukses yaitu komitmen, loyalitas, dan determinasi. Ada satu nilai yang terus ia pegang teguh, yakni tentang tidak pernah berhenti belajar. Ari percaya, untuk belajar tak selamanya harus di bangku perguruan tinggi. “Saya belajar dari siapapun, dari ngobrol aja dapat sesuatu. Berteman dengan orang yang expert di bidangnya, dan seraplah ilmunya,” sebut Aris membeberkan rahasia suksesnya. (DP/Permata Hijau Suites)
Downlowd e-Newsletter