Pesta Asian Games 2018 sudah usai. Perhelatan olahraga prestisius di Asia ini menorehkan sejarah baru bagi Indonesia. Indonesia layak dibilang berhasil sebagai tuan rumah. Prestasi atlet Indonesia yang moncer patut diapresiasi. Perbaikan infrastruktur dan fasilitas umum sangat menarik disoroti. Salah satunya, wajah ibukota Jakarta yang bersolek. Mari kita lihat lebih dekat.
Jika ada dua hal yang tersisa dari pelaksanaan Asian Games 2018, salah satunya tak lain soal kebanggaan atas prestasi Indonesia. Indonesia mampu menduduki peringkat keempat dengan torehan 31 medali emas, 24 medali perak, dan 43 medali perunggu dari berbagai cabang olahraga. Semula, pemerintah hanya menargetkan 16 medali dan berharap bisa masuk di peringkat 10 besar. Kegembiraan atas prestasi ini bagai energi positif yang mengalir begitu deras ke semua masyarakat. Terakhir, Presiden Joko Widodo menyerahkan bonus dengan nilai yang fantastis sebagai bentuk penghargaan atas jerih payah dan kerja keras para atlet dan pelatih.
Satu hal lainnya yang tersisa adalah tentang wajah Jakarta, dan juga Palembang sebagai kota penyelenggara. Jakarta misalnya, daerah Senayan menjadi lokasi utama berbenah. Gelora Bung Karno (GBK) direnovasi drastis. Pencahayaan lampu dengan kualitas HD 3.500 lux atau tiga kali lebih terang dari sebelumnya, sedikitnya ada sekitar 640 buah lampu berjenis LED (Light Emmiting Diode). Dengan model seperti ini, Stadion Utama GBK nyaris menandingi Stadion San Siro di Milan, Italia yang memiliki pencahayaan 3.600 lux. Selain pencahayaan yang mewah, kursi penonton juga diubah menjadi single sitter menampung 80 ribu penonton. Venue olahraga di area GBK antara lain kolam renang aquatic, lapangan ABC, lapangan panahan, dan hoki mengacu pada standar yang ditetapkan Olympic Council of Asia sebagai pemegang otoritas penyelenggara Asian Games. Kita belum berbicara venue lain seperti Velodrome, bahkan Kompleks Olahraga Jakabaring di Palembang. Berbagai pembangunan dan perbaikan ini memberikan perwajahan baru bagi kota Jakarta sekitarnya, dimana impactnya adalah naiknya taraf sosial Indonesia di mata dunia.
General Manager Marketing Permata Hijau Suites, Ivonne Suwandi menilai keberhasilan Indonesia menyelenggarakan Asian Games 2018 mampu menambah kepercayaan dunia kepada Indonesia. “Macan Asia seolah bangkit dari tidur. Bahkan Manusia 570 Triliun Jack Ma hadir di acara penutupan Asian Games 2018,” ujar Ivonne. Ia menambahkan keberhasilan tersebut akan berdampak positif pada citra Indonesia.
Citra positif yang tampak dari perbaikan fisik, juga diimbangi dengan suka cita warga Indonesia, khususnya di Jakarta dalam menyambut Asian Games lalu. Salah satu warga Jakarta yang juga aktif di dunia bulutangkis, Vita Marissa, menyebut potret keragaman Indonesia juga berhasil digambarkan kepada khalayak luas. Bagi Vita, adalah sebuah kebanggaan bagi Indonesia menjadi negara penyelenggara pesta olahraga Asia itu untuk kedua kalinya “Kita sudah tunjukkan kita bangsa yang ramah dan santun,” kata Vita, atlet kelahiran Jakarta 4 Januari 1981 beberapa waktu lalu.
Ingat Vita yang merupakan atlet bulu tangkis ganda wanita dan ganda campuran yang pernah memenangkan Indonesia Open 2006 bersama Lilyana Natsir ini ikut menyukseskan Asian Games dengan menjadi asisten pelatih untuk ganda campuran cabang olahraga bulutangkis. Pasangan Tantowi Ahmad dan Lilyana Natsir mengantongi medali perunggu. Sementara Ricky Karanda dan Deby Susanto tersisih saat 16 besar. Meski begitu, Vita dan pelatih untuk Mixed Double meyakini atlet bulutangkis Indonesia sudah menampilkan yang terbaik. “Kita sudah tunjukkan betapa hebatnya Indonesia di mata dunia,” sambungnya.
#NyataDekatnya Permata Hijau Suites dan Asian Games 2018
Salah satu hal yang menarik dari pelaksanaan Asian Games 2018 betapa dekatnya titik keramaian yang berlangsung 18 Agustus hingga 2 September 2018 kemarin dengan Permata Hijau Suites.
Gegap gempita pembukaan Asian Games 2018 dengan pertunjukkan yang spektakuler, gemuruh sorak-sorai pendukung sepanjang perlombaan berlangsung, serta tak lupa penutupan yang juga tak kalah meriah, semuanya berpusat di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta. Jarak Permata Hijau Suites menuju Senayan terbilang nyata dekatnya, yaitu radius 2,5 kilometer. Bahkan langit malam Jakarta yang ditaburi kembang api dan lampu sorot warna-warni saat Opening dan Closing dapat terlihat dengan pandangan mata telanjang dari lokasi Permata Hijau Suites yang menempati lokasi amat strategis. Tak hanya dekat ke titik keramaian saat Asian Games 2018 kemarin, Permata Hijau Suites juga hanya berjarak hingga radius 5 kilometer untuk mencapai kawasan prestise seperti Simprug, Senayan, Sudirman, SCBD, dan Semanggi.
“Jakarta sebentar lagi akan memiliki Permata Hijau Suites sebagai salah satu hunian ekslusif baru pilihan bagi para ekspatriat muda dan atlet muda berprestasi di bilangan Selatan. Ini betul-betul #NyataDekatnya dari dan menuju GBK,” ungkap Ivonne.
Senada dengan Ivonne, Vita mengatakan bahwa berbagai keunggulan ini ini juga yang pada akhirnya menarik minat Vita. Apalagi selama ini berinvestasi properti baginya adalah salah satu investasi yang potensial dan menjanjikan. Ia pun tak ragu membeli properti sebagai cara lain memiliki tabungan. Namun, Vita tak ingin sembarangan memilih properti. Pilihannya jatuh pada Permata Hijau Suites. Alasan utama Vita tak lain karena lokasi Permata Hijau Suites yang berada di tengah Jakarta.
Sebagai seorang atlet bulutangkis yang dalam beberapa tahun terakhir lebih aktif sebagai pelatih, aktivitas Vita tak lepas di sekitar jantung kota Jakarta, seperti di kawasan kompleks GBK. “Saya tertarik karena melihat perencanaan awal Permata Hijau Suites yang tidak memiliki terlalu banyak tower, dan pastinya saya tertarik dengan show unit-nya, mudah-mudahan hasilnya seperti yang diharapkan,” Vita menambahkan. Jika Permata Hijau Suites harus digambarkan dalam dua kata, menurut Vita, dua kata yang dapat mewakilinya yaitu elegant dan simple.
Keunggulan lain Permata Hijau Suites juga terletak pada sejumlah fasilitas umum dan pusat perbelanjaan yang berjarak relatif dekat, seperti hanya butuh 3,6 KM menuju Gandaria City, 4,0 KM menuju Central Park Mall, dan 4,7 KM menuju Grand Indonesia dan Plaza Indonesia. Sementara itu fasilitas publik yang juga akan mempermudah konsumen yaitu sejumlah sekolah dan kampus, rumah sakit, dan juga sarana transportasi massal seperti kereta api dan halte bus Transjakarta.
Bagi Ivonne Suwandi, slogan #NyataDekatnya bukan hanya isapan jembol belaka. Permata Hijau Suites adalah jawaban bagi para kaum urban yang rata-rata bekerja di kawasan jantung kota seperti di Sudirman-Thamrin dan SCBD. Dengan lokasi Permata Hijau Suites yang mudah menjangkau wilayah tersebut, Permata Hijau Suites dengan sangat percaya diri meminta warga Jakarta untuk bisa menikmati waktu pagi tanpa harus tergesa-gesa menuju ke kantor. “Masih bisa menikmati kopi pagimu satu jam lebih lama dari ruang balkon pribadi,” ucap Ivonne dengan pasti.
(Dodi Prananda)