#Nyatadekatnya Vs GANJIL GENAP

Salah satu kebijakan yang menjadi warisan dari Asian Games 2018. Saat pelaksanaan berlangsung, Dinas Perhubungan DKI Jakarta dan tentu saja bersama kepolisian menerapkan kebijakan perluasan kawasan ganjil genap di sejumlah ruas jalan ibu kota. Kebijakan tersebut diperpanjang hingga 13 Oktober mendatang, yakni hingga perhelatan Asian Para Games 2018 selesai. Kebijakan ini dinilai cukup efektif untuk mengatasi kemacetan lalu lintas pada jam sibuk. Inilah alasan kenapa pemerintah provinsi DKI Jakarta sedang mengkaji apakah kebijakan tersebut dapat diterapkan secara permanen.

Meski akan diperpanjang hingga pelaksanaan Asian Para Games 2018 selesai, kebijakan ganjil genap sedikit berbeda dibanding saat pelaksanaan Asian Games 2018 kemarin. Salah satunya, tidak diberlakukannya kebijakan ganjil-genap saat hari Sabtu dan Minggu. Sebab, pemerintah berharap kebijakan tersebut tidak hanya berdampak pada perbaikan masalah transportasi, tapi juga dengan tetap memperhatikan aspek sosial ekonominya.

Kebijakan ganjil-genap ini boleh jadi tidak disukai bagi sebagian warga yang terdampak. Namun, bagi Vita misalnya, ia tak ambil pusing dengan perluasan aturan ganjil genap. “Macet sementara demi Indonesia di mata dunia,” komentar Vita ketika ditanya gangguan lalu lintas di beberapa titik saat pelaksanaan Asian Games 2018 sebagai imbas dari perluasan ganjil genap yang diberlakukan di sejumlah wilayah.

Di lain sisi, Ivonne punya pendapat berbeda. “Salah satu alasan kami membangun Permata Hijau Suites di tengah kota Jakarta adalah keinginan kami (developer. Red) untuk membantu masyarakat Jakarta memecahkan masalah utama di kota Jakarta, yaitu lalu lintas. Dengan tagar nyatadekatnya ini kami ingin benar-benar menunjukkan kedekatan Permata Hijau Suites dengan pusat bisnis kota Jakarta. Selain itu, karena #Nyatadekatnya, Anda tidak perlu terganggu dengan peraturan ganjil genap, karena sudah berada di ring utama kota Jakarta,” tutup Ivonne.