GELIAT PROPERTI KORIDOR PERMATA HIJAU – SIMPRUG

Jakarta – Menyandang benchmark dengan median harga tanah tertinggi, membuat koridor Permata Hijau – Simprug, Jakarta Selatan kian menggeliat. Pesatnya pertumbuhan fasilitas umum dan infrastruktur, memengaruhi bisnis properti kawasan elit ini.

“Jakarta Selatan merupakan kawasan pemukiman yang terbentuk sejak lama dan diikuti pertumbuhan fasilitas umum disekitarnya” kata Head of Property Management Jones Lang LaSalle Indonesia, Naomi Patadungan.

Perkembangan kawasan hunian dengan aspek lingkungan yang terjaga asri (cozy dan hommy) ini, tergolong pesat dan dikenal sebagai lokasi hunian favorit petinggi negara, selebritis, para profesional maupun ekspatriat.

Naomi menambahkan koridor Permata Hijau – Simprug, tidak hanya tumbuh secara nominal, tapi juga fasilitas dan aksesnya. Koridor ini memiliki captive market menengah atas dengan komposisi ideal antara hunian, perkantoran, komersial.

“Karenanya, tidak heran jika kawasan Jakarta Selatan tetap mendominasi atau jadi benchmark harga tanah dengan median tertinggi sekitar Rp45,8 juta/m² periode 2015” tambahnya.

Fasilitas pendukung dapat ditemui pada radius dua kilometer, seperti Gelora Bung Karno, Senayan City, Plaza Senayan, JCC dan Senayan City, Eton International Pre School, Binus Simprug (SD/SMP/SMA), Binus University (S1) dan Binus International University (S2).

“Kawasannya, kian strategis dengan rampungnya akses layang koridor XIII (Tendean – Ciledug) untuk mengurai kemacetan yang umum terlihat sekitar Kebayoran” tambahnya.

Melalui halte dekat Carrefour Express Kebayoran, dipastikan meringkas perjalanan masyarakat Jakarta Selatan menuju pusat kota dan Bandara Soekarno Hatta.

Pada beberapa halte sepanjang koridor XIII, terintegrasi dengan MRT, KRL dan Koridor 8 jurusan Lebak Bulus – Gajah Mada. Sedangkan pengembangan LRT Koridor I Kebayoran Lama – Kelapa Gading dan Koridor VII Kemayoran – Bandara Soekarno Hatta, dipacu untuk mendukung pelaksanaan Asian Games 2018.

“Aspek ini kian mendukung koridor Permata Hijau-Simprug jadi kawasan hunian primadona. Untuk jangka panjang, capital gain dipastikan meningkat dan peluang harga sewa (passive income) sekitar 12-15% pertahun” ujar Naomi.

Tingginya aktivitas ekonomi dan harga tanah yang kian terbatas, tidak menyurutkan demand masyarakat untuk tinggal di kawasan ini.

Chief Executive Officer (CEO) Permata Hijau Suites, Hadi Kusuma mengatakan hunian sekitar Permata Hijau-Simprug berkembang mengikuti dinamikanya. Kondisi ini memberikan pride tersendiri bagi kami untuk mengembangkan apartemen premium di Kawasan Permata Hijau.

Needs masyarakat perkotaan masih tinggi, mengingat lokasi Permata Hijau Suites relatif dekat CBD Sudirman dan kawasan Senayan. Juga, berdekatan dengan kantor media cetak maupun stasiun TV nasional. Sehingga, jadwal kerja dapat disesuaikan dengan waktu tempuh menuju lokasi media tersebut” tambah Hadi.

Permata Hijau Suites merupakan hunian eksklusif tertinggi pertama, 36 lantai di koridor jalan utama. Dikembangkan konsorsium Pulau Intan Development dengan Terry Palmer Group dengan dua tower yaitu Ebony terdiri 320 unit dan Ivory 329 unit, bersertifikat strata title di atas tanah HGB.

Dilengkapi lahan parkir podium dan basemen masing-masing terdiri dari 4 lantai” ujarnya.  

 Setiap lantai tower hanya dihuni 10 unit dengan varian kamar tidur berukuran semigross 40,86 (1BR), 60,29 (2BR), 91,69 (3BR) meter persegi. Juga, tersedia unit custom (combo) jika konsumen membeli dua atau lebih unit berdampingan.

Pulau Intan sendiri merupakan salah satu developer dan kontraktor terpercaya. Terbukti dari banyaknya proyek properti yang direalisasikan di Indonesia, khususnya Jakarta.

“Legalitas lahan dengan luas sekitar 9.000 meter persegi, terjamin karena merupakan landbank pabrik handuk Terry Palmer yang migrasi ke Tangerang” ucap Hadi.

Konsep huniannya selaras dengan alam (Living in Perfect Harmony), menggabungkan tingkat privasi dan kenyamanan bagi entrepreneur profesional dan intelektual muda.

“Sesuai dengan profil target market Permata Hijau Suites, Class A for young age, setiap unit Permata Hijau Suites menggunakan lantai full marmer dan setiap ruangan dilengkapi air conditioner” ucap GM Marketing Permata Hijau Suites, Ivonne Suwandi.

Melalui jendela dan balkon, penghuni memiliki view menakjubkan hingga 180 – 270 derajat. Impressive real city menghadap area gedung pencakar langit Sudirman, Gandaria City dan Gelora Bung Karno Senayan, Pakubuwono, Simprug, Kebon Jeruk, Central Park dan Taman Anggrek.

“Dalam waktu singkat, pengembangan projek primadona dibilangan Jakarta Selatan, Permata Hijau Suites, jadi perhatian pialang properti dengan harga kompetitif kisaran Rp. 1-2,5 Milyaran atau Rp 24 jutaan permeter persegi” ucap Ivonne.

Terkait pengelola unit properti dan upaya untuk mengoptimalkan hasil investasi atau capital gain dan yield dikisaran 12-15% pertahun, tambah Ivonne, kami bekerjasama dengan JLL Indonesia sebagai Manajemen Properti.

Permata Hijau Suites saat ini, meluncurkan program Hot Price Super Deal dengan angsuran super ringan Rp 8 jutaan/bulan.

“Salah satu keunggulan Permata Hijau Suites adalah serah terima unit, relatif lebih cepat dibandingkan proyek-proyek sebayanya. Hanya sekitar 2 tahun dari sekarang sudah bisa serah terima mulai September 2019” ungkap Ivonne.

Pembangunan Permata Hijau Suites sedang tahap pondasi. Nantinya, penghuni Permata Hijau dapat beraktivitas, bersantai bersama keluarga di spa, sauna, jacuzzi, club lounge, private dining hall, gym & fitness center, library, aquatic gym, aquatic reflexoloy path, yoga & pilates area, alfresco, outdoor fitness area, outdoor sitting area, jogging track, children playground, basketball 3 on 3 court, barbeque plaza, infinity pool dan plaza dengan nyaman.

— o0o —

Tribun News

Properti Indonesia

Kompas